31 Mar 2013

Problem at Pollensa Bay (Masalah di Teluk Pollensa)



Judul: Problem at Pollensa Bay and Other Stories
Judul Terjemahan: Masalah di Teluk Pollensa
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Widya Kirana
Tebal: 288 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit: November 2001 (cetakan keempat)


Masalah di Teluk Pollensa berisi delapan cerita pendek dengan genre dan tokoh yang berbeda. Enam cerita lebih berat ke arah misteri, sedangkan dua cerita lain condong ke arah drama. Inilah kedelapan cerita tersebut:

1. Masalah di Teluk Pollensa (Problem at Pollensa Bay)
Pertama kali dipublikasikan di Strand Magazine edisi 539 pada bulan November 1935.
 
Mr Parker Pyne, "spesialis ketidakbahagiaan" yang tengah berlibur di Majorca dengan enggan turun tangan membantu seorang ibu yang merasa anak lelakinya berhubungan dengan seorang gadis yang tidak baik.

27 Mar 2013

The Mirror Crack'd From Side to Side (Dan Cermin Pun Retak)


Judul: The Mirror Crack'd from Side to Side
Judul Terjemahan: Dan Cermin Pun Retak
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Ny. Suwarni A.S.
Tebal: 384 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Februari 2013 (cetakan keempat)


'Terbanglah sudah si penjerat
sambil mengambang meluas;
Cermin pun retak, dari sisi ke sisi:
"Nasib buruk telah menimpa diriku,"
seru The Lady of Shallot.'


Kira-kira bagaimana reaksi awal kalian, terutama yang bermukim di kota kecil/desa saat mengetahui ada seorang bintang film terkenal yang tinggal satu wilayah dengan kalian? Beda orang, beda pula reaksi yang muncul. Tapi rasanya nyaris mustahil kalau tidak ada seorang pun yang merasa tertarik dan penasaran akan kehidupan pribadi sang bintang.

Demikian pula yang terjadi di St. Mary Mead. Penduduk desa itu dihebohkan oleh berita bahwa Marina Gregg, aktris terkenal asal Amerika, akan menetap di desa tersebut dengan mendiami Gossington Hall, rumah yang dulu ditempati Mrs. Bantry. Ternyata berita itu bukan cuma isapan jempol semata. Untuk merayakan kepindahan mereka, Marina dan suaminya, sutradara Jason Rudd, mengadakan pesta amal di Gossington Hall dan dengan membayar beberapa penny, pengunjung boleh melihat-lihat beberapa ruangan rumah yang sengaja dibuka untuk umum

22 Mar 2013

Apa yang Mereka Kenakan? (Fashion #4)



Periode 1950-an

{They Do It with Mirrors (1952), Mrs. McGinty’s Dead (1952), Destination Unknown (1954), Dead Man’s Folly (1956), 4.50 from Paddington (1957), Cat Among the Pigeons (1959)}

Gaya berpakaian paskaperang banyak dipengaruhi oleh rumah mode di Paris dan gaya bintang film Amerika.

9 Mar 2013

The Bedside, Bathtub & Armchair Companion to Agatha Christie

Judul: The Bedside, Bathtub & Armchair Companion to Agatha Christie
Pengarang: Dick Riley, Pam McAllister
Penerbit: Continuum International Publishing Group Ltd.
Tebal: 373 halaman
Terbit: 01 Oktober 2001



Merupakan edisi revisi ketiga dari buku berjudul sama yang terbit tahun 1979, menurut saya sih buku ini lebih cocok disebut sebagai 'panduan kilat' untuk mengenal Agatha Christie :D Disusun oleh Dick Riley dan Pam McAllister, The Bedside, Bathtub & Armchair Companion to Agatha Christie memuat sinopsis hampir semua novel, lakon teater dan cerita pendek karya sang Ratu Cerita Kriminal yang ditulis oleh hampir 60 orang kontributor dari berbagai profesi:  mulai dari penulis sampai supir taksi. Tapi tenang saja. Tidak ada satu pun yang membocorkan siapa si pelaku kejahatan dari masing-masing karya.

1 Mar 2013

4:50 from Paddington (Kereta 4.50 dari Paddington)



Judul: 4:50 from Paddington
Judul Terjemahan: Kereta 4:50 dari Paddington
Penulis: Agatha Christie
Alih Bahasa: Lily Wibisono
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 1987 (cet. kelima November 2002)
Tebal: 361 halaman



cover cetak ulang GPU (2007)
Kepuasan berbelanja natal Mrs. McGillicuddy berakhir ketika ia menyaksikan seorang wanita dicekik di kereta api tanpa melihat wajah pelakunya. Sayangnya, pihak berwenang tidak mempercayai ceritanya karena tidak ada korban ataupun mayat yang ditemukan, baik di dalam kereta maupun di sekitar wilayah itu. Mrs. McGillicuddy pun beralih ke sahabatnya, Jane Marple. Miss Marple yang bijaksana mempercayai cerita temannya dan mengajukan kemungkinan bahwa mayat wanita malang itu dibuang kemudian disembunyikan di sekitar jalur kereta. Akan tetapi, dengan usianya yang sudah tua, ia kesulitan untuk pergi menyelidikinya sendiri. Miss Marple kemudian meminta bantuan Lucy Eyelesbarrow untuk sebuah pekerjaan unik: mencari mayat.


© Sel-Sel Kelabu
Maira Gall