Judul: 4:50 from Paddington
Judul Terjemahan: Kereta 4:50 dari Paddington
Penulis:
Agatha Christie
Alih
Bahasa: Lily Wibisono
Penerbit:
PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit:
1987 (cet. kelima November 2002)
Tebal:
361 halaman
cover cetak ulang GPU (2007) |
Kepuasan
berbelanja natal Mrs. McGillicuddy
berakhir ketika ia menyaksikan seorang wanita dicekik di kereta api tanpa
melihat wajah pelakunya. Sayangnya, pihak berwenang tidak mempercayai
ceritanya karena tidak ada korban ataupun mayat yang ditemukan, baik di dalam kereta maupun di
sekitar wilayah itu. Mrs. McGillicuddy pun beralih ke sahabatnya, Jane Marple. Miss Marple yang bijaksana
mempercayai cerita temannya dan mengajukan kemungkinan bahwa mayat wanita malang itu dibuang
kemudian disembunyikan di sekitar jalur kereta. Akan tetapi, dengan usianya
yang sudah tua, ia kesulitan untuk pergi menyelidikinya sendiri. Miss Marple
kemudian meminta bantuan Lucy Eyelesbarrow
untuk sebuah pekerjaan unik: mencari mayat.
sampul dengan judul alternatif |
Lucy
Eyelesbarrow terkenal sebagai wanita yang sangat terampil. Untuk melaksanakan
tugas dari Miss Marple ini ia menerima pekerjaan sebagai pembantu di rumah
keluarga Crackenthorpe yang propertinya,
Rutherford Hall, dikelilingi rel kereta. Penghuni tetap di rumah itu adalah Emma Crackenthorpe dan ayahnya yang sudah tua dan keras kepala. Tuan Crackenthorpe sangat yakin kalau keempat anaknya ingin ia
cepat mati agar mereka mendapat warisan darinya. Hal itu.. sebenarnya tidak
salah juga sih soalnya Tuan Crackenthorpe sangat pelit. Di antara putra
Crackenthorpe ada Cedric,
seorang seniman yang terlalu santai, Harold, seorang
pengusaha yang menikahi putri bangsawan, dan Alfred,
yang usahanya berbau ilegal. Dua anak Crackenthorpe yang lain, Edmund dan Edith (Edie),
sudah meninggal tetapi kabarnya Edmund dulu memiliki seorang istri di Prancis
sedangkan Edie meninggalkan suaminya, Bryan
Eastley, dan seorang anak, Alexander.
Mereka sering mendapat kunjungan dari dokter keluarga yang ramah, dr. Quimper. Lucy, sang pusat cerita, adalah
seorang wanita muda yang tidak hanya berperan dalam menemukan mayat, ia juga
mengurus rumah Crackenthorpe dan menyediakan informasi bagi Miss Marple untuk
menyelesaikan kasusnya. Lucy harus menyembunyikan misinya di tempat itu (selain
dari pihak kepolisian) sambil mengelak dari para laki-laki keluarga
Crackenthorpe yang kelihatan tertarik padanya.
Mayat
wanita yang ditemukan Lucy tidak memiliki identitas dan polisi tidak bisa
menemukan apa-apa selain kemungkinan bahwa ia berasal dari Prancis. Hubungannya
dengan keluarga Crackenthorpe pun belum diketahui. Inspektur Dermot Craddock dari New Scotland Yard (juga kenalan
Miss Marple) dipanggil untuk membantu kepolisian lokal. Emma kemudian
mengungkapkan kemungkinan bahwa wanita itu adalah istri mendiang Edmund yang
seharusnya datang ke Rutherford Hall sebelum natal, namun tidak ada bukti yang
pasti karena kebanyakan dokumen di Prancis hancur di masa perang. Dokter
Quimper pun berpikir ada yang berusaha meracuni Tuan Crackenthorpe dengan
arsenik. Hal ini menambah kecurigaan pada keluarga Crackenthorpe terutama setelah jatuh dua korban karena
arsenik.
movie tie-in cover |
4:50
(disingkat) adalah sebuah novel yang cukup sulit untuk direview tapi asyik untuk dibaca. Pembaca yang mencari aksi mungkin akan sedikit bosan karena sebagian besar
halamannya mengisahkan Lucy dan interaksinya dengan keluarga Crackenthorpe atau Inspektur
Craddock dan penyelidikannya mencari identitas mayat misterius itu. Tapi wajar saja, kan, kalau penyelidikan polisi masa itu memakan waktu lama? Sementara
itu, Miss Marple yang menginap di kota yang sama mendengarkan cerita (curhat?) mereka
mengenai perkembangan kasus dengan tenang sambil mengingatkan bahwa semua kasus yang terlihat rumit
sebenarnya sederhana saja. Ini adalah novel Miss Marple kedua yang saya baca setelah The Moving Fingers (Pena Beracun) yang hanya sedikit sekali menunjukkan peran Miss Marple. Dari yang saya tangkap, Miss Marple memiliki kebiasaan untuk membandingkan
tokoh yang terlibat dengan orang-orang yang sudah dikenalnya dan mendapatkan sifat dasar mereka. Pada akhirnya memang pembunuhnya bisa diakali dengan cerdik walau Miss Marple hanya memiliki sedikit informasi. Miss Marple juga yakin Lucy akan memilih salah satu laki-laki yang ada
di situ, yaitu... tidak, sampai akhir saya juga belum tahu siapa yang dimaksudkannya.
Novel ini sudah beberapa kali diadaptasi menjadi film dan drama televisi. Film pertama adalah film Murder, She Said (1961) yang juga merupakan film pertama yang menampilkan Miss Marple. Dalam film ini Miss Marple sendiri yang menyaksikan pembunuhan dan kemudian pergi menyamar ke Rutherford Hall. Miss Marple diperankan oleh Margaret Rutherford yang humoris. Kabarnya Agatha Christie kurang menyukai adaptasi ini, tapi filmnya sendiri disambut baik kritikus.
Tidak ada komentar
Posting Komentar