Judul: The Mirror Crack'd from Side to Side
Judul Terjemahan: Dan Cermin Pun Retak
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Ny. Suwarni A.S.
Tebal: 384 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Februari 2013 (cetakan keempat)
'Terbanglah sudah si penjerat
sambil mengambang meluas;
Cermin pun retak, dari sisi ke sisi:
"Nasib buruk telah menimpa diriku,"
seru The Lady of Shallot.'
Kira-kira bagaimana reaksi awal kalian, terutama yang bermukim di kota kecil/desa saat mengetahui ada seorang bintang film terkenal yang tinggal satu wilayah dengan kalian? Beda orang, beda pula reaksi yang muncul. Tapi rasanya nyaris mustahil kalau tidak ada seorang pun yang merasa tertarik dan penasaran akan kehidupan pribadi sang bintang.
Demikian pula yang terjadi di St. Mary Mead. Penduduk desa itu dihebohkan oleh berita bahwa Marina Gregg, aktris terkenal asal Amerika, akan menetap di desa tersebut dengan mendiami Gossington Hall, rumah yang dulu ditempati Mrs. Bantry. Ternyata berita itu bukan cuma isapan jempol semata. Untuk merayakan kepindahan mereka, Marina dan suaminya, sutradara Jason Rudd, mengadakan pesta amal di Gossington Hall dan dengan membayar beberapa penny, pengunjung boleh melihat-lihat beberapa ruangan rumah yang sengaja dibuka untuk umum
Sampul cetakan pertama versi UK |
Sehari setelah pesta, Miss Marple mendengar dari Cherry, pembantu rumah tangganya, dan Mrs. Bantry tentang musibah yang terjadi di Gossington Hall. Heather Badcock, salah seorang tamu yang bersama Mrs. Bantry mendapat kehormatan bertemu langsung dengan Marina Gregg mendadak meninggal di tengah acara. Pemeriksaan menyatakan bahwa dia meninggal karena menelan obat penenang dalam dosis berlebihan. Yang lebih mencurigakan, obat itu ditemukan dalam gelas minuman yang diterima Heather dari Marina sendiri. Sang aktris menawarkan minumannya yang belum sempat disentuh setelah minuman almarhumah tumpah. Mungkinkah Marina yang sebenarnya menjadi target siapa pun yang menaruh obat tersebut?
Begitu mendengar peristiwa itu terjadi di St. Mary Mead, Inspektur Craddock dari Scotland Yard sengaja berkunjung ke rumah Miss Marple untuk meminta 'petunjuk'. Miss Marple menyarankan Craddock untuk bertanya langsung pada Mrs. Bantry yang praktis ada di tempat kejadian. Dari sahabat Miss Marple itulah Craddock mendengar bahwa saat sedang melayani 'ocehan' Heather di lantai 2 rumahnya, ada satu momen ketika Marina melihat ke arah tangga dan tatapannya seolah membeku. Tatapan yang dilukiskan Mrs. Bantry sebagai 'tatapan Lady of Shallot yang menyadari dirinya terkena nasib buruk'. Craddock menduga salah seorang tamu yang sedang menaiki tangga itulah yang menyebabkan Marina bertingkah aneh dan mungkin saja... takut.
Sampul cetakan pertama versi Gramedia (1989) |
"Mengapa saya tak boleh membencinya? Dia telah memperlakukan saya dengan cara terburuk yang pernah dilakukan orang. Biarkan mereka mengira bahwa mereka disayangi dan diingini, setelah itu perlihatkan pada mereka bahwa itu semuanya hanya tipuan belaka."
Di tengah usaha keras polisi menemukan petunjuk, kembali terjadi pembunuhan di Gossington Hall. Tidak tanggung-tanggung, jatuh dua orang korban dalam waktu berdekatan. Jason Rudd akhirnya mengaku pada Craddock bahwa dia curiga memang ada yang mengincar Marina setelah istrinya beberapa kali menerima surat ancaman dan insiden kopi beracun di studio film. Sanggupkah Inspektur Craddock dan Miss Marple mencegah tragedi berikutnya (dan mungkin terakhir) menimpa Marina? Apa atau siapa sebenarnya yang dilihat Marina di tangga saat pesta berlangsung?
Dan Cermin Pun Retak termasuk novel Agatha Christie favorit saya. Meskipun Dame Christie menghabiskan 3 bab awal hanya untuk menceritakan opini Miss Marple terhadap arus modernisasi yang mulai melanda St. Mary Mead, bagian ini tidak pernah gagal membuat saya tersenyum (terutama pendapat para warga lanjut usia tentang pasar swalayan!). Interaksi Miss Marple dengan Miss Knight, wanita yang bertugas mendampinginya sehari-hari juga tidak kalah menggelitik. Andai Miss Marple tidak menggunakan akal bulusnya untuk 'mengusir' Miss Knight supaya dirinya bisa bebas berjalan-jalan, bisa jadi dia tidak akan pernah bertemu dengan Heather Badcock dan kelak menarik kesimpulan mengapa Heather 'harus' mati. Mau tak mau setitik rasa kasihan selalu muncul dari dalam diri saya setiap kali menutup lembar terakhir buku ini.
Seperti karya-karya Agatha Christie yang lain, Dan Cermin Pun Retak sudah beberapa kali diangkat ke dalam versi serial TV maupun film. Versi film produksi Amerika di tahun 1980 yang berjudul The Mirror Crack'd dibintangi Angela Lansbury sebagai Miss Marple, Elizabeth Taylor sebagai Marina Gregg dan Kim Novak sebagai Lola Brewster.
Trivia
1. Judul 'Dan Cermin Pun Retak' (The Mirror Crack'd From Side to Side) diambil dari balada karya Alfred Tennyson (1809-1892) berjudul The Lady of Shallot. Sang Lady terkena kutukan hanya bisa melihat dunia luar dari pantulan cermin di menara tempatnya dikurung dan harus menenun semua pemandangan yang dilihatnya. Ada sebagian kalangan yang berpendapat puisi ini menggambarkan dilema yang dihadapi kaum seniman dalam menyikapi karya mereka, tapi ada juga yang menganggapnya sebagai ungkapan hati Tennyson sendiri dalam memandang dunia melalui semacam 'filter' pelindung. Saya sendiri berpendapat kedua opini di atas sama benarnya dalam menggambarkan karakter Marina.
2. Agatha Christie mendedikasikan buku ini untuk Margaret Rutherford (1892-1972), aktris yang beberapa kali memerankan Miss Marple dalam sejumlah film.
3. Ada dugaan kuat bahwa plot dasar Dan Cermin Pun Retak dibuat Christie berdasarkan kisah nyata seorang artis Amerika bernama *Spoiler* Gene Tierney *Spoiler*
Dan Cermin Pun Retak termasuk novel Agatha Christie favorit saya. Meskipun Dame Christie menghabiskan 3 bab awal hanya untuk menceritakan opini Miss Marple terhadap arus modernisasi yang mulai melanda St. Mary Mead, bagian ini tidak pernah gagal membuat saya tersenyum (terutama pendapat para warga lanjut usia tentang pasar swalayan!). Interaksi Miss Marple dengan Miss Knight, wanita yang bertugas mendampinginya sehari-hari juga tidak kalah menggelitik. Andai Miss Marple tidak menggunakan akal bulusnya untuk 'mengusir' Miss Knight supaya dirinya bisa bebas berjalan-jalan, bisa jadi dia tidak akan pernah bertemu dengan Heather Badcock dan kelak menarik kesimpulan mengapa Heather 'harus' mati. Mau tak mau setitik rasa kasihan selalu muncul dari dalam diri saya setiap kali menutup lembar terakhir buku ini.
Elizabeth Taylor (Marina Gregg), Rock Hudson (Jason Rudd) dan Kim Novak (Lola Brewster) dalam The Mirror Crack'd (1980) |
Seperti karya-karya Agatha Christie yang lain, Dan Cermin Pun Retak sudah beberapa kali diangkat ke dalam versi serial TV maupun film. Versi film produksi Amerika di tahun 1980 yang berjudul The Mirror Crack'd dibintangi Angela Lansbury sebagai Miss Marple, Elizabeth Taylor sebagai Marina Gregg dan Kim Novak sebagai Lola Brewster.
Katanya, "Wajahnya begitu cantik,
Tuhan Maha Pemurah berkatilah dia,
the Lady of Shallot."
Trivia
1. Judul 'Dan Cermin Pun Retak' (The Mirror Crack'd From Side to Side) diambil dari balada karya Alfred Tennyson (1809-1892) berjudul The Lady of Shallot. Sang Lady terkena kutukan hanya bisa melihat dunia luar dari pantulan cermin di menara tempatnya dikurung dan harus menenun semua pemandangan yang dilihatnya. Ada sebagian kalangan yang berpendapat puisi ini menggambarkan dilema yang dihadapi kaum seniman dalam menyikapi karya mereka, tapi ada juga yang menganggapnya sebagai ungkapan hati Tennyson sendiri dalam memandang dunia melalui semacam 'filter' pelindung. Saya sendiri berpendapat kedua opini di atas sama benarnya dalam menggambarkan karakter Marina.
2. Agatha Christie mendedikasikan buku ini untuk Margaret Rutherford (1892-1972), aktris yang beberapa kali memerankan Miss Marple dalam sejumlah film.
3. Ada dugaan kuat bahwa plot dasar Dan Cermin Pun Retak dibuat Christie berdasarkan kisah nyata seorang artis Amerika bernama *Spoiler* Gene Tierney *Spoiler*
saya ingin bertanya,jadi sang pembunuh itu siapa? saya masih kurang jelas dengan novel tsb.
BalasHapusWah, pertanyaan ini agak sulit ^^ Pembunuhan-pembunuhan berikut setelah insiden di pesta memang tidak begitu jelas siapa pelakunya, tapi menurut saya pribadi, kematian salah satu karakter menjelang novel berakhir itu ada campur tangan tokoh yang diajak bicara Miss Marple di bab terakhir :)
Hapus