22 Mar 2013

Apa yang Mereka Kenakan? (Fashion #4)



Periode 1950-an

{They Do It with Mirrors (1952), Mrs. McGinty’s Dead (1952), Destination Unknown (1954), Dead Man’s Folly (1956), 4.50 from Paddington (1957), Cat Among the Pigeons (1959)}

Gaya berpakaian paskaperang banyak dipengaruhi oleh rumah mode di Paris dan gaya bintang film Amerika.

Patty Lewis bergaya santai
new look dengan mantel tebal
Di tahun 1947, Christian Dior memperkenalkan desain busana yang kontras dengan kesahajaan fashion waktu perang. Ia menggunakan banyak kain, dengan bagian atas berlengan bulat dan berpinggang langsing, dan rok panjang berlipit yang bisa mengembang 'seperti bunga'. Pakaian ini membuat tubuh berbentuk seperti jam pasir dengan bantuan korset yang masih wajib dipakai pada saat itu. Gaya mewah ini disebut New Look dan sering dipakai sehari-hari. Pakaian jadi sudah diproduksi secara massal dan dijual retail walaupun masih banyak ibu rumah tangga yang menjahit sendiri pakaian mereka dengan panduan pola di majalah. Baju rajut dan celana panjang juga dipakai untuk acara kasual. Jika cuaca dingin ditambah dengan mantel besar dan tebal, lebih tebal dari yang biasa dipakai sekarang karena sistem pemanas di ruangan/kendaraan tidak selalu bisa diandalkan.

pola baju dari majalah Vogue (1958)
Di pertengahan dekade, Coco Chanel membawa gaya baru yaitu setelan rok sepan selutut dan jaket tanpa kerah dengan sedikit variasi seperti lengan panjang, 3/4 atau 7/8, sabuk, atau saku. Aksesoris pelengkap masih sama, yaitu sarung tangan, tas tangan, topi, serta payung. Pakaian ini populer bagi wanita yang bekerja, seperti sekertaris atau guru.


Teddy Boy di tahun 1950-an
Prianya memakai setelan konvensional dengan warna abu-abu atau biru tua. Setelan yg dipengaruhi gaya militer berkancing ganda, dasi lebar, dan dipasangkan dengan kemeja berwarna. Pria yang lebih muda memilih gaya New Edwardian Look yang juga disebut Teddy Boy. Mereka memakai jas panjang selutut berkerah beludru sebagai ciri khas. Rompinya lumayan mencolok dengan aksesoris rantai jam saku atau kancing ganda. Dasi yang dipakai lebih sempit atau bootlace tie, dan celananya berpipa menyempit serta agak menggantung sehingga memperlihatkan kaus kaki. Style ini lebih mahal karena tidak banyak penjahit yang menyediakannya.

Dekade 50-an juga masanya para pemuda menemukan gaya mereka sendiri karena bosan melihat keseragaman baju-baju yang dipasarkan. Mereka dipengaruhi oleh musik rock 'n roll yang memuja kebebasan dan gaya artis tenar seperti Elvis Presley dan James Dean. Gadis-gadis memakai atasan berleher rendah dengan scarf dan rok dengan petticoat agar mengembang dan terlihat cantik di lantai dansa. Para cowok memanjangkan rambut dan menatanya dengan gel. Ada juga para 'rocker' yaitu pengendara motor yang memakai jaket kulit dan jeans. 

Roman Holiday (1953); Audrey Hepburn dan Gregory Peck
Rebel Without a Cause (1955); James Dean dan Natalie Wood

Try this: 

Transport yourself back to the 50s

source:

wikipedia
http://www.edwardianteddyboy.com
http://www.fashion-era.com
http://www.vam.ac.uk

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Sel-Sel Kelabu
Maira Gall