(Bagian I | Bagian II | Bagian III | Bagian IV | Bagian V)
Periode 70-an
{Nemesis (1971), Passenger to Frankfurt (1970), Elephants Can Remember (1972), The Clocks (1973), Curtain: Poirot’s Last Case (1975)}
{Nemesis (1971), Passenger to Frankfurt (1970), Elephants Can Remember (1972), The Clocks (1973), Curtain: Poirot’s Last Case (1975)}
Rambut tebel
kriwel-kriwel
Kata orang udah kaya
pudel
Tapi aku rambut
kribo
Ku paling retro
Clana cutbray
lambai-lambai
Kata orang udah kaya
seprai
Tuk nyapu lantai
...
Spatu tinggi sepuluh
senti
Kata orang awas
jatuh nanti
Tapi aku spatu
tinggi percaya diri
Baju ketat ngepres
berat
Nafas sesak badanpun
berlipat
Tapi aku baju ketat
badanku padat
....
(Project Pop - Taun
70-an)
Seperti syair lagu
di atas, dekade 70-an memiliki beberapa ciri khas yang menonjol seperti celana
berujung lebar dan sepatu berplatform tinggi dikenakan dengan blus ketat dan
rambut ikal panjang yang bisa dipakai baik pria maupun wanita.
Fashion
yang trendi di dekade ini dipengaruhi oleh gaya disko (warna mencolok, bahan
sintetis seperti spandex, polyester dan ultrasuede, ketat di badan, dan mudah
untuk bergerak di lantai dansa), punk/rock (jaket kulit, sepatu boot, t-shirt dengan slogan
kontroversial, rias wajah bagi cewek dan cowok), dan gaya aktivis
perdamaian (gaya hippie, maxi dress!) atau gerakan feminis (gaya androgini yang membingungkan!) yang mewakili
pemberontakan generasi muda antikemapanan. Denim yang diberi hiasan mencolok juga sangat populer. Selain gaya khas itu, era 70-an
sebenarnya memiliki beberapa gaya yang mengambil ide dari fashion yang sudah
lalu, seperti gaun berlengan lebar dan gaya mewah bintang film di tahun 40-an dengan bulu dan glitter atau batu-batu yang mengilap.
Gaun lilit yang dipopulerkan Diane von Furstenberg (x) |
Perempuan yang lebih memilih gaya konvensional memakai blus polos/beraksen renda dengan kerah lebar, blazer atau setelan jas yang
longgar yang biasanya hanya dipakai pria, dan bawahan celana atau rok dengan berbagai variasi. Rok mini dan midi
(panjang di bawah lutut) atau maxi (rok lebar dengan panjang semata kaki) bagi yang memilih gaya lebih feminim. Wrap dress/gaun lilit juga digemari banyak wanita karena sederhana namun anggun.
Era disko juga mempengaruhi mode pria kantoran. Setelan jas tiga potong dengan dasi dan lapel lebar dalam berbagai warna mulai digemari, walaupun trend ini menghilang di akhir dekade. Untuk acara yang lebih santai mereka cukup menghilangkan dasi dan rompinya atau memakai jaket kulit/suede.
Dekade ini juga mempopulerkan kacamata hitam sebagai aksesori pelengkap, rambut afro dan potongan rambut berlayer tapi tetap rapi, dan sepatu dengan strap.
Era disko juga mempengaruhi mode pria kantoran. Setelan jas tiga potong dengan dasi dan lapel lebar dalam berbagai warna mulai digemari, walaupun trend ini menghilang di akhir dekade. Untuk acara yang lebih santai mereka cukup menghilangkan dasi dan rompinya atau memakai jaket kulit/suede.
Dekade ini juga mempopulerkan kacamata hitam sebagai aksesori pelengkap, rambut afro dan potongan rambut berlayer tapi tetap rapi, dan sepatu dengan strap.
gaya dua polisi jalanan Starsky & Hutch |
potongan gambar dari film Tinker, Tailor, Soldier, Spy (2011) |
Forrest Gump (1994) |
- http://sammydvintage.com/vintage-style/70s/1970s-fashion/#wrap
- http://en.wikipedia.org/wiki/1970s_in_fashion
PS: Artikel ini adalah artikel fashion terakhir yang saya tulis karena Agatha Christie wafat pada tahun 1976. Saya tidak dapat menjamin semua isinya 100% benar karena saya tidak punya pengetahuan mengenai fashion selain yang didapat melalui internet. Mohon maaf kalau ada kesalahan yang mengganjal. Sekali lagi ingat bahwa trend fashion tiap masa dikumpulkan dari sekelompok besar orang dan tiap individu bisa memutuskan gaya mereka masing-masing. Semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tidak ada komentar
Posting Komentar