Judul Asli: Murder on the Orient Express
Judul Terjemahan: Pembunuhan di Orient Express
Alih Bahasa:Gianny Buditjahja
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 286 halaman
Terbit: 1978 (Cetakan VI, Mei 2000)
Setelah tugas yang
melelahkan di Siria, Hercule Poirot menantikan perjalanan panjang yang
membosankan di kereta api menuju London. Tidak disangka sesuatu terjadi di
kereta yang menyeberangi Eropa itu. Seorang penumpang ditemukan mati, terbunuh
dengan kejam. Terlebih lagi, pembunuhan terjadi tepat di samping kamar Poirot!
Apakah mereka bisa menemukan pembunuhnya di antara para penumpang sementara
mereka terjebak di negara antah-berantah (uhukyugoslaviauhuk)?
Sampul dari Berkley (2004) |
Sebaiknya kita mulai
dengan kronologi cerita ini: Hercule Poirot baru saja tiba di Istanbul ketika
ia mendapat telegram yang memintanya segera kembali ke Inggris karena ada
situasi darurat. Ia bertemu dengan teman lamanya, Tuan Buoc, direktur Compagnie Internationale des Wagons-Lits (Indonesia:
Perusahaan Gerbong-Tidur Internasional,
pengelola Orient Express) yang membantu Poirot mendapatkan tempat di Orient
Express yang -tidak biasanya- sudah penuh penumpang. Di kereta, Poirot didekati
oleh Ratchett. Jutawan Amerika itu meminta Poirot melindunginya karena baru-baru
ini dia mendapatkan ancaman pembunuhan. Karena Poirot tidak menyukai Ratchett sedari
pandangan pertama, dia menolaknya walaupun diberi tawaran sebesar dua
puluh ribu dolar (kalau ditaksir dengan uang sekarang, nilainya lebih dari 300.000 dollar).
Selain Ratchett,
penumpang lain yang menarik perhatian Poirot adalah Mary Debenham, seorang
tutor berkebangsaan Inggris yang berkepribadian tegas, Nyonya Hubbart, seorang
ibu dari Amerika yang suka mengobrol dengan semua orang, Princess Dragomiroff,
bangsawan wanita tua yang berpergian dengan pelayannya, Kolonel Arbuthnott,
veteran perang dari India, dan pasangan muda Count-Countess Andrenyi. Seperti
yang dikatakan Tuan Buoc, keragaman penumpang dalam kereta itu hampir tak dapat
ditemui di tempat lain.
"Di sekeliling kita sekarang, ada orang-orang dari segala macam lapisan, segala macam bangsa dan semua tingkatan umur. Untuk tiga hari ini, orang-orang ini, orang-orang yang tak kenal satu sama lain, berkumpul bersama-sama. Mereka tak dapat menghindarkan diri dari yang lain."
Sampul terbitan GPU (2007) |
Pembunuhan itu
sendiri terjadi selepas tengah malam. Tepatnya pukul 12.45, kalau menurut jam
rusak yang ditemukan di saku piyama korban. Berhubung kereta mereka terjebak
salju dan tidak bisa meminta bantuan polisi asing, Tuan Buoc meminta Poirot
untuk menemukan pelakunya dengan bantuan seorang dokter yang berasal dari
gerbong kereta lain. Poirot pun bergerak mengumpulkan bukti dan segera saja
mereka menemukan nama asli Ratchett dan kejahatan yang dilakukannya di masa
lalu. Ternyata firasat Poirot terbukti benar, Ratchett dulunya adalah penjahat
kejam. Motif yang kuat untuk pembunuhan, kalau saja mereka bisa menemukan orang
yang berhubungan dengan masa lalu Ratchett di dalam kereta...
Sayangnya, misteri
tidak bisa dipecahkan begitu saja walaupun bukti-bukti sudah terkumpul. Terlalu
banyak bukti sampai bisa dibilang mencurigakan. Para tersangka memiliki alibi
yang kokoh karena dipastikan oleh kondektur gerbong dan penumpang lain. Benarkah
pembunuh sebenarnya sudah melarikan diri walaupun tidak ada jejak di salju di sekeliling kereta?
Misteri Pembunuhan
di Orient Express hanya bisa diselesaikan dengan pengamatan jeli dan otak yang
tajam milik Poirot. Percakapan sambil lalu bisa diubahnya menjadi petunjuk penting. Sebuah noda minyak bisa membawanya pada penyelesaian
kasus yang luar biasa.
"Yang tak mungkin tak bisa terjadi, karena itulah yang tak mungkin harus menjadi mungkin meski dari segi pandangan kelihatannya tidak demikian." - Hercule Poirot (mungkin terinspirasi oleh Sherlock Holmes)
Tidak salah kalau buku ini menjadi salah satu buku favorit saya. Walaupun saya sudah beberapa kali membacanya dan tahu akhir ceritanya (dan meminjamkannya ke teman-teman, sampai sampulnya kucel begitu), tetap saja saya terjebak dalam alur cerita yang menyita perhatian, sampai terbawa emosi saat pelaku menjelaskan motifnya. Tokoh-tokohnya seperti biasa, dideskripsikan dengan detail dan menarik dengan segala rahasia mereka. Ide pembunuhan yang nyaris sempurna (kalau saja tidak ada Poirot dan salju) dijelaskan dengan masuk akal walaupun kemungkinannya terjadi di kehidupan nyata sangat kecil.
Trivia:
- Sudah diadaptasi beberapa kali ke layar perak. Walaupun saya belum pernah menontonnya dan hanya membaca sinopsis, saya tidak akan merekomendasikan adaptasi tahun 2010 karena akhir ceritanya berbeda dari buku.
- Kereta Orient Ekspress benar-benar ada dan masih beroperasi sampai tahun 2009. Berikut peta perjalanannya (kereta Poirot melalui rute berwarna hijau):
Buku ini bikin aku kepingin banget naik orient express suatu hari nanti XD harganya mahaaal bow ;p tapi ini emang salah satu buku dengan twist terdashyat yaa.... oiya, keren tuh punya yang edisi 1978 :D dan kekucelannya menambah nilai sejarahnya LOL
BalasHapusIya, ini salah satu novel AC pertama yang saya baca dan semakin menambah kekaguman pada AC :D
HapusAsyik banget ya kalau bisa naik orient express XD
Cari karya AC yg judulnya 'curtain' n 'the murder of roger ackroyd' , 'and then there were none' sulit sangat, d gramed tinggal yang dalam bentuk 'bundle' , hmm... Langka tuh novel.
BalasHapusMungkin bisa lewat toko buku online? (bukabuku dll).
Hapusbener buku ini dibaca ulang pun tetap menarik :)
BalasHapusIni adalah novel Agatha Christie yang terbaik menurut saya. Beliau memang selalu menyajikan twist yang mengejutkan di ending, tapi Murder on the Orient Express terasa berbeda. Saya juga terkesan dgn langkah yang Poirot ambil sebagai jalan keluar bagi si pembunuh. Dingin dan berkelas.
BalasHapusAC memang sepertinya condong ke arah memberi keadilan pada penjahat, jadi pembaca (atau setidaknya saya) pun merasa puas :)
HapusOne of the best.....omong2, kenapa AC banyakan bikin pembunuhan di kereta api, ketimbang di alat angkutan lain (pesawat, bis, dsb) hahaha....
BalasHapusHaha, betul. Sepertinya kereta ideal karena menyediakan ruangan dan waktu yang cukup untuk sebuah pembunuhan (jangan dicoba ya XD)
HapusBaru aja nonton film adaptasinya yang tahun 2010, endingnya beda ya sama di buku? Hueee buku aku ilang jadi lupa gimana endingnya.
BalasHapusBtw selalu dahsyat deh klimaks dan plot twist yang dibikin sama Ibu AC ini. Nice blog :))
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusYa memang kelebihan novel2 detektif agatha salah satunya di ending
BalasHapusDari semua film adaptasi novel murder on the orient express (1974, 2001, 2010) yang sudah saya tonton, saya justru suka yang thn 2010. Tapi, saya belum lihat yang versi jepang 2015 dan yang nanti akan tayang thn 2017 (yang jd Mr. Ratchett katanya Johnny Depp)
BalasHapusPembunuhnya siapa?
BalasHapus