Judul: Destination Unknown
Judul Terjemahan: Menuju Negeri Antah Berantah
Penulis: Agatha Christie
Alih Bahasa:Suwarni A.S.
Tebal: 302 halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Januari 2013 (cetakan kelima)
Judul Terjemahan: Menuju Negeri Antah Berantah
Penulis: Agatha Christie
Alih Bahasa:Suwarni A.S.
Tebal: 302 halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Januari 2013 (cetakan kelima)
Badan Intelijen Inggris sedang kebingungan karena beberapa ilmuwan terkenal dari berbagai penjuru dunia menghilang begitu saja. Yang terakhir adalah Thomas Betterton, seorang ahli fisika nuklir. Seperti lazimnya semua kasus intelejen pada masa itu, mereka menganggap Betterton membelot ke negara tirai besi Uni Soviet. Hilary Craven ikut terlibat dalam masalah ini setelah Mr. Jessop (saya membayangkannya seperti Agen Coulson di The Avengers) mencegahnya menelan obat tidur dalam dosis besar dan menawari Hillary pekerjaan yang lebih berisiko -kalau dia masih ingin membuang nyawa dengan cara yang 'akan jauh lebih menyenangkan'. Hilary Craven, seorang wanita biasa terlepas dari rambut merahnya yang cantik, baru saja ditinggalkan oleh suaminya dan kehilangan anaknya. Ia menerima tawaran Jessop untuk menyamar sebagai Mrs. Betterton yang mengalami kecelakaan pesawat dalam perjalanannya ke Maroko. Olivia Betterton dicurigai mengetahui sesuatu yang menyebabkan sang suami (dan ilmuwan lainnya) menghilang jadi kemungkinan besar seseorang akan mengontaknya dalam perjalanan itu. Olivia Betterton yang asli sedang sekarat, namun sebelum ia meninggal, darinya Hilary mendapatkan sebuah pesan untuk menyelamatkan Mr. Betterton dan sebuah sandi rahasia.
Hilary berakting sebagai seorang wanita Inggris yang memulihkan diri dari cedera, sedih dan kebingungan karena mengalami kecelakaan setelah kehilangan suami sesuai dengan misi yang diberikan Jessop. Hilary mengikuti rencana perjalanan yang disiapkan Mrs. Betterton dan mengamati orang-orang yang tertarik padanya. Di Casablanca ia mendapatkan dua orang teman baru, seorang turis Amerika, Mrs. Baker, yang sangat bersemangat melihat-lihat semua objek wisata, dan sesama wanita Inggris, Miss Hetherington. Di Fez, Maroko, ada Mr. Aristides, orang tua yang kaya raya, dan M. Henri Laurier. Yang terakhir ini ternyata pembawa pesan yang ditunggu-tunggu oleh Mrs. Betterton. Mengikuti instruksinya, Hilary dan seorang kawan barunya pergi menuju negeri antah-berantah tempat Mr. Betterton berada.
Betapa miripnya semua lapangan terbang, selalu punya sifat anonim yang aneh, pikir Hilary. Semuanya terletak jauh dari kota yang dilayaninya, sehingga kita merasa seperti berada di tempat tak bertuan. Kita boleh terbang dari London ke Madrid, ke Roma, ke Istanbul, ke Kairo, ke mana saja sesuka kita dan kalau perjalanan kita semuanya menggunakan pesawat, tak akan kita dapat membayangkan barang sedikit pun, bagaimana tampang kota-kota itu! Jika kita lihat sekilas kota-kota itu dari udara, maka yang tampak hanyalah peta besar, seolah-olah terbuat dari batu-batu bata mainan anak-anak. - Menuju Negeri Antah Berantah, hal. 115.
cover terbitan William Morrow |
Negeri yang dijanjikan itu ternyata memang menakjubkan, disembunyikan dengan cara yang menakjubkan pula, dan cukup masuk akal menurut hitungan novel misteri. Namun di tempat itu Hilary merasa dipenjara. Belum lagi hubungannya dengan 'suaminya', Thomas Betterton dan penghuni lain sangat canggung. Apakah mereka akan menemukan cara untuk keluar, minimal memberi kabar pada Jessop dan rekan-rekannya?
Sebagai seorang wanita biasa yang mengalami petualangan menegangkan, tokoh Hilary tidak terlalu menonjol. Seperti Victoria dalam They Came to Baghdad, Hilary diselamatkan oleh kepandaiannya berakting. Namun ia lebih beruntung karena didukung oleh Jessop dan kawan-kawannya yang memiliki ide kreatif untuk membongkar organisasi rahasia itu. Bagi saya plot twist di akhir buku cukup menghibur, walaupun rasanya sedikit dibuat-buat. Ini bukan protes kok, yang penting, 'kan, happy ending XP
Trivia
○ Novel yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1954 ini kemungkinan besar terilhami oleh kasus terungkapnya dua fisikawan, Klaus Fusch dan Bruno Pontecorvo sebagai mata-mata Uni Soviet pada tahun 1950.
○ Kondisi Hilary Craven yang ditinggalkan suaminya mirip dengan pengalaman Agatha Christie yang bercerai dengan suami pertamanya pada tahun 1920-an.
○ Hillary sempat mendendangkan sebuah lagu saat teringat tentang M. Laurier:
"Le long des lauriers roses,
Revant de douce choses, Ah!"
Revant de douce choses, Ah!"
Ini adalah lirik lagu aria The Bell Song dari opera Lakme. Uniknya, di opera tersebut lagu ini dinyanyikan untuk membujuk seorang penyusup agar menunjukkan dirinya.
○ Di akhir buku, ucapan Jessop merujuk pada drama Twelfth Night dari Shakespeare:
"Journeys end in lovers meeting, every wise man's son doth know.
(Perjalanan berakhir saat kekasih bertemu, semua anak manusia bijak tahu itu.)"
Hal ini sayangnya saya tidak bisa bandingkan edisi aslinya tetapi entah kenapa di terbitan Gramedia terjemahannya jadi agak jauh.
Klasik. Kalau sekarang sih udah banyak ya theme orang biasa2 direkrut jadi secret agent. Covernya sih terus terang lebih "nendang" yang lama. Gambar padang pasir dengan tengkorak hehe..
BalasHapusSalah seorang admin juga punyanya yang versi cover lama itu ^^
BalasHapusaku belum pernah baca buku ini, entah kenapa kurang tertarik sama kisah Agatha Christie yang berbau spionase dan konspirasi...baru pernah baca passenger to frankfurt aja sejauh ini...mungkin kalo ada poirot bisa lebih menarik xD nanti cobain si destination deh :D
BalasHapusAdmin juga pengen baca Passenger to Frankfurt XD
HapusUntuk cerita Poirot yang rada berbau spionase itu bisa dicoba baca The Big Four.
waktu baca sinopnya rasanya familiar.. ternyata aku memang pernah baca, tapi yaa lupa2ingat:P
BalasHapus